Dandatanglah surat-surat dari Asy Syeikh Muhammad Umar Abdul Hadi, Direktur Madrasah Darul Hadits di Mekah dan Asy Syeikh Abdullah bin Muhammad bin Humaid, Direktur Umum Inspeksi Agama di Mesjid Al Haram. Isi surat pihak Darul Hadits; (yang belakangan juga ditemui Khozin sendiri): tak benar ada orang yang bernama Nurhasan Al Ubaidah yang لَّا تُدْرِكُهُ ٱلْأَبْصَٰرُ وَهُوَ يُدْرِكُ ٱلْأَبْصَٰرَ ۖ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلْخَبِيرُ Arab-Latin Lā tudrikuhul-abṣāru wa huwa yudrikul-abṣār, wa huwal-laṭīful-khabīrArtinya Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. Al-An'am 102 ✵ Al-An'am 104 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Berharga Terkait Surat Al-An’am Ayat 103 Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 103 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam tafsir berharga dari ayat ini. Terdapat aneka ragam penjelasan dari berbagai ahli tafsir berkaitan makna surat Al-An’am ayat 103, di antaranya seperti termaktub📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaKamu tidak dapat melihat Allah oleh penglihatan mata di duniaini. Adapun di akhirat, sesungguhnya kaum mukminin akan dapat melihat tuhan mereka tanpa ada dinding penghalang, sedang Dia dapat melihat semua penglihatan dan meliputinya, serta mengetahuinya sesuai dengan apa adanya. Dan Dia maha lembut terhadap para kekasihNya, lagi maha teliti yang Maha mengetahui perkara-perkara yang samar dan detail.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram103. Dia tidak dapat diliputi diketahui secara menyeluruh oleh penglihatan mata, sedangkan Dia -Subḥānahu- dapat menangkap dan meliputi penglihatan mata. Dan Dia Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya yang saleh lagi Maha Mengetahui perihal mereka.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah103. Allah tidak menyerupai sesuatupun yang ada di alam semesta, sehingga penglihatan di dunia tidak dapat meliputi-Nya, karena Dia tidak dapat diliputi waktu dan tempat. Adapun di akhirat orang-orang beriman akan melihat Tuhan mereka sebagaimana dalam firman Allah وجوه يومئذ ناضرة. إلى ربها ناظرة “wajah-wajah orang-orang mukmin pada hari itu berseri-seri, kepada Tuhannyalah mereka melihat” Allah Maha lembut kepada hamba-hamba-Nya dan Maha Mengetahui amal perbuatan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah103. لَّا تُدْرِكُهُ الْأَبْصٰرُ Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata Yakni Dia tidak dilihat seorangpun di dunia ini, tidak dapat dicapai hakikat diri-Nya dengan penglihatan. Dan Dia dapat dilihat oleh orang-orang beriman di akhirat namun tidak dapat meliputi seluruh Dzat-Nya, sebagaimana firman-Nya وجوه يومئذ ناضرة إلى ربها ناظرة “Wajah-wajah orang-orang mukmin pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat”. Dan kemungkinan penglihatan orang mukmin kepada Allah di akhirat telah termaktub dalam hadist-hadist yang diriwayatkan secara mutawattir sehingga tidak ada keraguan dan syubhat dalam kebenarannya. وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصٰرَ ۖ sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan Yakni meliputinya dan mencapai hakikatnya. Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya hal yang tersembunyi. وَهُوَ اللَّطِيفُ dan Dialah Yang Maha Halus Yakni lemah lembut terhadap hamba-hamba-Nya. Pendapat lain mengatakan makna اللطيف yakni mengetahui segala rahasia dengan mudah. الْخَبِيرُ lagi Maha Mengetahui Yakni yang meliputi segala sesuatu dengan mengetahui segala yang lahir dan yang batin.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah103. Dia Allah tidak bisa dilihat dengan penglihatan di dunia, tidak pula mereka bisa mengawasinya di akhirat. Dan orang-orang mukmin itu mampu melihatNya karena firmanNya {Wujuuhun yaumaidzin naadhirah, Ilaa rabbihaa nazhirah} [Surah Al-Qiyamah, 75/22-23] dan riwayat penglihatan itu dikuatkan dengan hadits-hadits mutawatir. Hanya Allahlah yang mampu mengawasi dengan penglihatanNya. Dialah Dzat yang mengawasi hamba-hambaNya dan Maha Memberitahu tentang perkara-perkaraa ciptaanNya📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahDia tidak dapat dijangkau oleh penglihatan mata} Dia tidak bisa dijangkau oleh penglihatan {sedangkan Dia dapat menjangkau segala penglihatan itu} Dia menjangkau dan meliputi pengelihatan dengan ilmuNya {Dialah Yang Maha Lembut lagi Maha MengetahuiMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H103. “Dia tidak dapat di capai oleh penglihatan mata,” karena kebesaran, keagungan dan kesempurnaanNya, maksudnya, mata penglihatan tidak bisa mengetahuiNya dari segala segi walaupun mata bisa melihatNya, dan bergembira melihat kepada wajahNya yang mulia. Penafian terhadap pengetahua tidak berarti manafikan penglihatan, justru ia menetapkanNya dengan cara pemahaman mafhum, karena ketika ayat tersebut manfikan “pengetahuan” idrak yang mana ia merupakan sifat penglihatan Ru’yah yang paling khusus, maka hal itu menunjukan bahwa penglihatan adalah tetap tsabit dan tidak dinafikan. Seandanyai ayat ini hendak menafikan penglihatan niscaya ia akan mengatakan, “Tidak dilihat oleh mata,” atau ucapan lain yang sejenis. Dari sini di ketahui bahwa ayat ini tidak terdapat dalil yang mendukung pendapat para pengingkar sifat Allah yang meniadakan kemungkinan melihat Allah di Akhirat. Justru ayat ini mengandung bantahan terhadap pendapat tersebut. “Sedang Dia dapat melihat penglihatan itu.” Maksudnya, Dia-lah yang ilmuNya meliputi lahir dan batin. pendengaranNya meliputi seluruh suara yang samar dan yang jelas, dan penglihatanNya meliputi segala yang terlihat, baik kecil maupun yang besar. Oleh karenya, Dia befirman, “Dan Dia-lah Yang Mahaluas dan Maha Mengetahui.” Maksudnya,ilmu dan pengetahuannya cermat dan teliti sehingga Dia mengetahui sesuatu yang rahasia, yang samar, yang tersembunyi dan yang tersimpan. Dan diantara kelembutan Allah adalah bahwa dia membimbing hamba-hambaNya kepada kemaslahatan agamaNya, mengantarkannya dengan cara dimana hamba itu tidak merasa dan tidak berusaha padanya. Dia mengantarkannya pada kebahagiaan abadi dan keberuntungan yang kekal dari arah yang tidak terduga, bahkan dia mentakdirkan perkara-perkara yang tidak disukai dan tidak di rasa oleh hamba sehingga dia memohon kepadanya agar menyembuhkanNya. Hal tersebut bahwa dia mengetahui agamanNya, lebih baik dan bahwa kesempurnaan agamanya bergantung kepada ujian tersebut. Mahasuci Allah Yang Mahalembut kepada apa yang Dia kehendaki, Maha Penyayang kepada orang-orang Mukmin.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-An’am ayat 103 Tidak ada seorang pun yang dapat melihat Allah di dunia. Adapun di akhirat, maka kaum mukmin akan melihat Allah Subhaanahu wa Ta'aala. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا الْقَمَرَ لاَ تُضَامُّونَ فِى رُؤْيَتِهِ ، “Sesungguhnya kamu akan melihat Tuhan kamu sebagaimana kamu melihat bulan purnama ini, kamu tidak berdesakan dalam melihat-Nya.” HR. Bukhari-Muslim Ilmu-Nya meliputi segala yang nampak maupun yang tersembunyi, pendengaran-Nya mendengar semua suara yang keras maupun yang rahasia, dan penglihatan-Nya melihat semua yang terlihat, besar maupun kecil. Oleh karenanya Dia Mahahalus lagi Mahateliti sehingga segala yang tersembunyi atau samar bagi manusia, tidak samar dan tidak tersembunyi bagi-Nya. Di antara kelembutan-Nya adalah Dia mengarahkan hamba-Nya kepada hal yang bermaslahat bagi agamanya, menyampaikannya dengan cara-cara yang tidak disadari hamba, mengarahkannya kepada kebahagiaan abadi dari arah yang tidak diperkirakannya.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 103Untuk lebih menguatkan uraian sifat-sifat Allah seperti yang disebut sebelumnya, Allah lalu menyatakan bahwa dia tidak dapat dicapai dalam bentuk apa pun oleh penglihatan mata, sedang dia dapat menjangkau dan melihat dengan sejelas-jelasnya segala penglihatan itu, dan dialah yang mahahalus sehingga tidak dapat dilihat oleh makhluk, lagi mahateliti sehingga dapat melihat segala sesuatukemampuan penglihatan manusia amat terbatas seperti diisyaratkan oleh ayat sebelum ini. Namun demikian, manusia dianugerahi oleh Allah dengan mata batin. Ayat ini menegaskan bahwa sungguh, bukti-bukti yang nyata dan sangat jelas telah datang dari tuhanmu yang disampaikan melalui wahyu. Barang siapa melihat kebenaran itu dengan mata hatinya, maka manfaatnya bagi dirinya sendiri, bukan untuk orang lain, dan barang siapa buta mata batinnya dan tidak melihat kebenaran itu, maka dia sendiri-lah yang akan rugi, bukan orang lain. Dan aku, yakni nabi Muhammad, bukanlah penjaga-Mu, tetapi aku hanya sekadar menyampaikan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikianlah beragam penafsiran dari berbagai mufassir terhadap isi dan arti surat Al-An’am ayat 103 arab-latin dan artinya, semoga memberi kebaikan untuk kita semua. Support syi'ar kami dengan memberi backlink ke halaman ini atau ke halaman depan Halaman Banyak Dicari Kami memiliki berbagai topik yang banyak dicari, seperti surat/ayat Ar-Ra’d 11, Al-Adiyat, Al-Balad, Luqman 14, Juz al-Qur’an, Al-Baqarah 185. Termasuk Ali Imran 190-191, Al-Baqarah 153, Al-Insyirah 5-6, Al-Fajr, Al-An’am, Al-Maidah. Ar-Ra’d 11Al-AdiyatAl-BaladLuqman 14Juz al-Qur’anAl-Baqarah 185Ali Imran 190-191Al-Baqarah 153Al-Insyirah 5-6Al-FajrAl-An’amAl-Maidah Pencarian quran surah almaidah ayat 32, laqod kana lakum fi rasulillahi uswatun hasanah artinya, al hijr ayat 21, al anam 151, surah al an'am ayat 152 beserta artinya Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah 1 Seluruh ayat Qur’an baik secara utuh maupun bagian bagiannya merupakan obat dan rahmat bagi orang mukmin sebagaimana disebutkan dalam surat al israak ayat 82. Bacalah apa yang mudah dan bisa dibaca sebagaimana yang disebutkan dalam surat al Muzzamil ayat 20 :” Bacalah apa yang mudah dari al qur’an.” 2. لَّا تُدۡرِكُهُ ٱلۡأَبۡصَٰرُ وَهُوَ يُدۡرِكُ ٱلۡأَبۡصَٰرَۖ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلۡخَبِيرُ Laa tudrikuhul absaaru wa Huwa yudrikul absaara wa huwal Lateeful Khabeer English Translation Here you can read various translations of verse 103 Vision perceives Him not, but He perceives [all] vision; and He is the Subtle, the Acquainted. Yusuf AliNo vision can grasp Him, but His grasp is over all vision He is above all comprehension, yet is acquainted with all things. Abul Ala MaududiNo visual perception can encompass Him, even though He encompasses all visual perception. He is the All-Subtle, the All-Aware. Muhsin KhanNo vision can grasp Him, but His Grasp is over all vision. He is the Most Subtle and Courteous, Well-Acquainted with all things. PickthallVision comprehendeth Him not, but He comprehendeth all vision. He is the Subtile, the Aware. Dr. GhaliBeholdings eyesights cannot perceive Him, and He perceives be holdings and He is The Ever-Kind, The Ever-Cognizant. Abdel HaleemNo vision can take Him in, but He takes in all vision. He is the All Subtle, the All Aware. Muhammad Junagarhiاس کو تو کسی کی نگاه محیط نہیں ہوسکتی اور وه سب نگاہوں کو محیط ہو جاتا ہے اور وہی بڑا باریک بین باخبر ہے Quran 6 Verse 103 Explanation For those looking for commentary to help with the understanding of Surah Al-An’am ayat 103, we’ve provided two Tafseer works below. The first is the tafseer of Abul Ala Maududi, the second is of Ibn Kathir. Ala-Maududi 6103 No visual perception can encompass Him, even though He encompasses all visual perception. He is the All-Subtle, the All-Aware. There is no commentary by Abul Maududi available for this verse. Ibn-Kathir The tafsir of Surah Al-Anam verse 103 by Ibn Kathir is unavailable here. Please refer to Surah Anam ayat 102 which provides the complete commentary from verse 102 through 103. Quick navigation links TafsirAl-Azhar 07. I. Ratu Bangsawan. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 37 Full PDFs related to this paper. Read Paper. Download Download PDF. 103. لَّا تُدْرِكُهُ ٱلْأَبْصَٰرُ وَهُوَ يُدْرِكُ ٱلْأَبْصَٰرَ ۖ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلْخَبِيرُ lā tudrikuhul-abṣāru wa huwa yudrikul-abṣār, wa huwal-laṭīful-khabīr 103. Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. Tafsir Pada ayat ini menggunakan kata الإِدْرَاكُ, yang artinya mencapai atau meliputi secara keseluruhan. Kaum Muktazilah menjadikan ayat ini sebagai dalil bahwa Allah ﷻ tidak dapat dilihat, baik di dunia maupun di Akhirat. Mereka memaknai الإِدْرَاكُ dengan melihat’, sehingga makna ayat adalah bahwa Allah tidak bisa dilihat dengan penglihatan mata. Pendapat ini dibantah oleh para ulama dari kalangan Ahlusunah maupun Asya’irah, meskipun Asya’irah sedikit berbeda dengan Ahlusunah dalam masalah ini. Di antara bantahan terhadap muktazilah dalam masalah ini adalah sebagai berikut Pertama Secara bahasa, makna الإِدْرَاكُ adalah الإِحَاطَةُ meliputi secara keseluruhan, bukan الرُّؤيَة melihat. Di antara dalilnya adalah firman Allah ﷻ, ﴿فَلَمَّا تَرَاءَى الْجَمْعَانِ قَالَ أَصْحَابُ مُوسَىٰ إِنَّا لَمُدْرَكُونَ﴾ “Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa “Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul”. QS. Ash Shu’ara 61 Di sini kata الإِدْرَاكُ tidak dimaknai dengan melihat, akan tetapi dengan tersusul terkepung/terliputi. Tidak tepat jika الإِدْرَاكُ pada ayat ini dimaknai dengan melihat, karena kedua golongan itu memang sudah saling melihat sebelumnya. Kedua Kelanjutan ayat 103 dari surah Al-An’am ini, yaitu ﴿وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَۖ ﴾ “… sedang Dia dapat meliputi seluruh penglihatan ...” Sungguh tidak tepat apabila الإِدْرَاكُ pada ayat di atas dimaknai dengan penglihatan, sehingga maknanya “Sedang Dia dapat melihat seluruh penglihatan”, karena penglihatan adalah sesuatu yang abstrak. Makna yang tepat dari الإِدْرَاكُ pada ayat di atas adalah meliputi, yakni meliputi seluruh penglihatan secara mutlak nan sempurna. Ketiga Ayat ini ditujukan untuk memuji Allah ﷻ, sedangkan tidak dapat terlihatnya sesuatu bukanlah merupakan suatu pujian. Allah ﷻ tidak sedang memuji diri-Nya karena tidak dapat terlihat. Akan tetapi Allah ﷻ hendak memuji diri-Nya, lantaran meskipun Dia ﷻ dapat terlihat, namun tiada suatu penglihatan pun yang dapat meliputiNya secara keseluruhan. Sebagaimana Allah ﷻ dapat diketahui, namun tiada satu pengetahuan atau akal pun yang dapat meliputi dan mengetahui segala sesuatu tentang Allah ﷻ. Oleh karenanya Allah ﷻ berfirman, ﴿يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِهِ عِلْمًا﴾ “Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya.” QS. Ta Ha110. Allah ﷻ juga dapat dipuji, namun tiada apa pun yang mampu memujiNya secara sempurna. Nabi Muhammad ﷺ pernah berdoa, لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ ، أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ “Aku tidak bisa menyebut semua pujian untuk-Mu. Sungguh Engkau sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri.”[1] Di akhir ayat, Allah ﷻ menyebut salah satu asma-Nya, yaitu Al-Lathif, yakni Mahahalus. Terdapat dua penafsiran di kalangan ulama terkait makna Al-Lathif. Pertama, yakni bahwa Allah ﷻ Maha mengetahui segala sesuatu yang halus/pelik. Kedua, yakni Allah ﷻ menyampaikan kebaikan kepada para makhluk dengan cara yang halus, tanpa disadari oleh mereka. Sebagaimana disebutkan dalam kisah Nabi Yusuf Alahissalam, ketika Allah ﷻ menyampaikan kenikmatan kepada beliau Alahissalam secara halus, di sela-sela berbagai ujian yang menerpa beliau Alahissalam. beliau Alahissalam pun menyadari sifat Allah ﷻ yang luar biasa nan sempurna ini, sehingga beliau Alahissalam berkata, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, ﴿وَقَالَ يَاأَبَتِ هَٰذَا تَأْوِيلُ رُؤْيَايَ مِن قَبْلُ قَدْ جَعَلَهَا رَبِّي حَقًّاۖ وَقَدْ أَحْسَنَ بِي إِذْ أَخْرَجَنِي مِنَ السِّجْنِ وَجَاءَ بِكُم مِّنَ الْبَدْوِ مِن بَعْدِ أَن نَّزَغَ الشَّيْطَانُ بَيْنِي وَبَيْنَ إِخْوَتِيۚ إِنَّ رَبِّي لَطِيفٌ لِّمَا يَشَاءُۚ إِنَّهُ هُوَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ﴾ “Yusuf pun berkata, “Wahai ayahku inilah takbir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari rumah penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan merusakkan hubungan antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. QS. Yusuf 100 Sedangkan makna asma-Nya, Al-Khabir, adalah Maha mengetahui secara detail. Dapat dikatakan bahwa secara makna, Al-Khabir tidak jauh berbeda dengan Al-Lathif pada maka al-Lathif yang pertama. ________________ Footnote [1] HR. Muslim No. 486 Wahuwallathiiful khabiir ayat 103 surah al an'am. Baca laa tudrikuhul abshaaru wa huwa yudrikul abshaar. Amyotrophic lateral sclerosis, or als, is a disease that attacks the nerve cells in your brain an. Mostly by managing the symptoms. "surat al an'am diturunkan bersama iring iringan malaikat yang menutupi arah. 100 x (surat al an'am ayat 103).
\npengasihan surat al an am ayat 103
Misalnyadalam surat At-Taubah ayat 9 dengan Asma Allah ‘Alim, surat Maryam ayat 47 dengan Asma Allah Al-Khafiy dan lain-lain. Ada juga yang menyebut dua nama Allah, misalnya surat Anfaal ayat 52 dan 40 . Qawiy dan Maula. Ada yang memuat banyak nama Allah, misalnya surat . Al-Baqarah, An-Nisaa`, Ali Imran, dan lain-lain.5 Setiapmuslim wajib mempelajari, mengetahui, dan memahami ilmu tersebut, karena merupakan ilmu tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala, tentang nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan hak-hak-Nya atas hamba-Nya” (Syarh Ushulil Iman, 4). Penulis: Yulian Purnama. Manhaj Salaf . Tauhid. z9OyY.
  • 3e5qhrd72l.pages.dev/450
  • 3e5qhrd72l.pages.dev/327
  • 3e5qhrd72l.pages.dev/350
  • 3e5qhrd72l.pages.dev/328
  • 3e5qhrd72l.pages.dev/262
  • 3e5qhrd72l.pages.dev/452
  • 3e5qhrd72l.pages.dev/383
  • 3e5qhrd72l.pages.dev/548
  • pengasihan surat al an am ayat 103